KOMPETENSI INTI
3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.4
Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari
dinamika
litosfer.
1.
Struktur
Lapisan Kulit Bumi (Litosfer) Dan Pemanfaatannya
Pengertian
Litosfer
Lapisan kulit bumi sering disebut Litosfer,
Litosfer berasal dari kata Litos = batu,
sfeer / sphaira = bulatan/ lapisan
Jadi Litosfer adalah
Lapisan batuan
Litosfer merupakan lapisan
batuan/kulit bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1.200 km.
Tebal kulit bumi tidak merata.
Kulit bumi dibagian benua/daratan
lebih tebal dari pada di bawah samudera.
Bumi
tersusun atas beberapa lapisan :
a
Barisfer,
yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun dari
lapisan
nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi).
Jari-jari
± 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi.
b
Lapisan Pengantara,
yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
lapisan
pengantara disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar.
c
Litosfer, yaitu
lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara dengan ketebalan 1.200 km.
Berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm2.
J:
Litosfer
bumi terdiri atas dua bagian :
Ø Lapisan Sial,
yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. dalam
lapisan ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis
batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial
juga disebut lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata ± 35
km.
Kerak dibagi menjadi dua bagian
:
§ Kerak benua,
merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya
dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai
benua.
§ Kerak Samudera,
merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari
batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
Ø Lapisan Sima,
yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium
dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini memp[unyai berta
jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan
magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batuan-batuan
kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :




Batuan
jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi
padat.
Berdasarkan tempat pendinginannya,
ada
tiga macam batuan beku.
·
Batuan
Beku Dalam (batuan tubir)
Batuan
tubir terbentuk jauh didalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja.
karena
pendinginannya lambat sekali, maka kristalnya besar-besar,
contohnya: granit.
·
Batuan
leleran/batu beku luar
Batuan ini membeku diluar kulit
bumi sehingga temperatur turun cepat sekali.
Zat -zat dari magma hanya dapat membentuk
kristal-kristal kecil, dan sebagian ada
yang
sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang
terdiri
dari kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf,
misalnya
liparit. Ada yang hanya terdiri dari bahan amorf, misalnya batu apung.
·
Batuan
korok/batu beku gang
Batuan
ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena empatnya
dekat
permukaan, pendinginannya lebih cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri dari
kristal
besar, kristal kecil dan bahkan ada yang tidak mengkristal,misalnya bahan
amorf.
Contohnya granit fosfir.

Bila batuan beku lapuk, maka
bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut air, angin atau
es lalu diendapkan di tempat
lain.
Batuan yang mengendap ini
disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama
kelamaan menjadi keras karena
proses pembatuan.
Dilihat
dari perantaranya atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu :
Ø Batuan Sedimen aeris atau
aeolis
Pengangkut
batuan ini adalah angin .
Contohnya: tanah los, tanah tuf dan tanah pasir di gurun.
Ø Batuan sedimen glasial
Pengangkut batuan ini adalah
es. Contohnya moraine.
·
Pengangkut
sedimen aquatis (aqua = air)
·
Breksi,
yakni batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bersudut tajam yang sudah
direkat satu sama lain.
·
Konglomerat,
yaitu
batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bulat-bulat yang sudah direkat
satu sama lain.
·
Batu pasir
Dilihat
dari tempat pengendapannya ada tiga macam batuan sedimen, yaitu :
·
Batuan sedimen lakustre,
yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau.
Contohnya
tuf danau, tanah liat danau.
·
Batuan sedimen kontinental,
yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut.
Contohnya:
tanah los, tanah gurun pasir.
·
Bataun sedimen marine,
yakni batuan yang diendapkan di laut
contohnya:
lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, lumpur merah.

Batuan
ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari
batuan
beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam
sebab,
antara lain sebagai berikut.;
§
Suhu
tinggi.
Suhu
tinggi bersal dari magmam, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur
magma,
sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
Contohnya
: marmer dari batu kapur, dan antrasit dari batu bara.
§ Tekanan Tinggi
Tekanan
tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di
atasnya,
contoh batu pasir dari pasir
§ Tekanan dan suhu tinggi
Tekanan
dan suhu tinggi terjadi kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi
pembentukan
pegunungan, metamorfosa ini disebut metamorfosa dinamo.
Contoh : batu asbak, schist, dan shale
2.
Tenaga
Geologi
Tenaga
Geologi dapat diartikan sebagai tenaga pembentuk dan pengubah bentuk muka bumi
yang
yang terdiri atas tenaga endogen dan
eskogen.
v Tenaga Endogen
Tenaga
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi meliputi:




Tektonisme
merupakan tenaga yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan letak
lapisan permukaan bumi secara
vertikal atau horisontal.
Gejala
yang tampak dari aktivitas ini biasa disebut dengan dislokasi, yaitu
pergeseran
lapisan kulit bumi secara paksa.
Gerakan
tektonisme dibedakan menjadi dua, yaitu Epirogenesa
dan orogenesa

·
Epirogenesapositif dan
·
Epirogenesa
negatif.
·
Epirogenesa positif
adalah gerak yang menyebabkan terjadinya penurunan di muka bumi. Penurunan ini
terjadi karena adanya penambahan beban,
misalnya
banyaknya sedimentasi pada suatu daerah cekungan.
·
Epirogenesa negatif adalah gerak yang
menyebabkan pengangkatan lapisan kulit bumi. Hal ini terjadi karena adanya
pengurangan beban ,
misalnya
lapisan es mencair. Pengangkatan ini menyebabkan permukaan laut tampak turun.

meliputi
daerah yang sangat sempit.
Gerak
orogenesa menyebabkan adanya tekanan secara horisontal dan vertikal
pada kulit
bumi.
Gerakan ini menimbulkan bentukan muka bumi berupa lipatan dan patahan.
![]() |
Gambar : Retakan akibat
Tenaga Tektonisme
Gambar : Retakan Jalan
Hasil Gempa Bumi
Lipatan
batuan terjadi karena struktur batuan mengalami suatu tekanan yang tidak
terlalu besar atau cepat, tetapi berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
Tekanan yang terjadi akibat tenaga tektonisme
tersebut mendorong dan mengangkat ;lapisan batuan yang relatif lunak atau
lentur. Bagian punak lipatan disebut antiklinal,
sedangkan lembahnya disebut sinklinal.
Patahan
terjadi
akibat adanya tenaga tektonik yang relatif besar dan cepat terhadap lapisan
kulit bumi sehingga terpatah-patah, baik secara vertikal maupun horisontal.
Berbagai
bentuk muka bumi yang terjadi akibat patahan yaitu sebagai berikut.:
· Graben,
disebut juga Slenk, yaitu tanah turun
berupa depresi yang terbenytuk karena terjadinya
patahan
sehingga blok batuan mengalami penurunan.
· Horst, yaitu
tanah naik yang terjadi apabila bagian di antara p[atahan mengalami
pengangkatan
sehingga
lebih tinggi dari daerah sekitarnya.

Vulkanisme
adalah gejala atau peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam
litosfer dan menyusup ke lapisan yang lebih atas yang disebut intrusi magma
atau
plutonisme.
Apabila
magma tersebut naik sampai ke permukaan bumi disebut proses ekstrusi
magma.
Bentuk-bentuk
muka bumi khususnya di daratan tidaklah sama. Untuk lebih jelasnya perhatikan
materi berikut ini !

Gunung mempunyai bentuk seperti
kerucut. Pada sisi lereng gunung terdapat jurang-jurang yang merupakan jalan
air atau lava menuju ke lembah. Kebanyakan gunung di Indonesia adalah gunung
berapi.
Proses pembentukan gunung api
dikenal dengan istilah vulkanisme.
Gunung api terbentuk oleh proses intrusi dan ekstrusi magma dari lapisan kulit
bumi. Setelah sampai dipermukaan bumi, magma yang keluar kemudian membeku dan
membentuk timbunan. Magma keluar ke permukaan bumi melalui letusan atau erupsi
gunung api. Apabila erupsi sering terjadi, magma akan membentuk lapisan
timbunan yang membuat gunung api semakin tinggi.
|

Magma dari dari dalam bumi
dapat mengalir menyusup di bawah permukaan bumi.
Setelah membeku, penyusupan
magma ini membentuk kenampakan sebagai berikut.:
·
Batolit adalah
batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma.
·
Lakolit
adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya
menyerupai lensa cembung.
·
Sill adalah
sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer yang membentuk lapisan
tipis dan lebar.
·
Diatrema adalah
batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer.
Gambar : Intrusi Magma

Ekstrusi
gunung api terjadi apabila magma keluar kepermukaan bumi akibat tekanan dari
dalam bumi. Aktivitas ini menimbulkan letusan (erupsi) pada gunung api.
Dilihat dari bentuk lubang
keluarnya magma, terdapat tiga macam erupsi sebagai berikut.



Proses
erupsi sentral dapat mengakibatkan tiga macam bentuk gunung api, yaitu :

Gunung api ini terbentuk karena
sifat magma yang keluar sangat encer, sehingga mudah
mengalir ke segala arah.

Terbentuk
karena ukuran dapur magma kecil dan letaknya dangkal, sehingga letusan hanya
terjadi satu kali kemudian mati.

Gunung
api ini terbentuk karena terjadi erupsi eksplosif dan erupsi efusif
berselang-seling. Gunung api strato paling banyak dijumpai di dunia. Contoh
gunung api Merapi, Merbabu, Semeru, Fuji di Jepang, Vesuvius di Italia dan
lain-lain.
Berdasarkan
kekuatan letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi gunung api
dibadakan menjadi dua, yaitu :
· Erupsi Eksplosif,
adalah erupsi yang menyebabkan ledakan akibat tekanan gas magmatis yang sangat
kuat. Material yang dikeluarkan bersifat padat dan cair.
· Erupsi Efusif,
adalah erupsi yang tidak menimbulkan ledakan, karena tekanan gas kurang kuat.
Materi yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan
sedikit material padat yang berukuran kecil.
Berdasarkan kekentalan magma, tekanan
gas, kedalaman dapur magma, dan material yang
dikeluarkan, letusan gunung api
dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
v Letusan
tipe Hawai
Tipe ini terjadi karena lava
yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke
segala arah. Sifat lava yang
sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai.
Contoh: gunung Maona Loa, Maona
Kea, dan Kilauea di Hawai.
v Letusan
tipe Stromboli
Tipe ini bersifat spesefik,
letusan – letusan terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang
hampir sama. Gunung api
stromboli di kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya
± 12 menit. Jadi setiap ± 12
menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili,
dan abu. Contoh gunung api
bertipe stromboli adalah gunung Vesuvius (Italia) dan gunung
Raung (jawa).
v Letusan
tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan
material padat seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan
padat dan cair atau lava.
Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman
dapur magmanya. Contoh : gunung
Vesuvius dan Etna di Italia, serta gunung semeru di jawa
Timur
v Letusan
tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan
lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya,
tekanan gas menjadi semakin
bertambah kuat dan memecah sumbat lava. Sumbat yang
pecah-pevah terdorong ke atas
dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng
gunung
sebagai ladu atau gloedlawine. Selai itu terjadi pula awan panas atau
gloedwolk.
Letusan tipe merapi sangat
berbahaya bagi penduduk sekitarnya.
v Letusan
tipe Perret atau Plinian
Tipe ini sangat berbahaya dan
sangat merusak lingkungan. Material yang dilemparkan
mencapai ketinggian sekitar 80
km. Letusan ini dapat melemparkan kepundan atau
membobol puncak gunung,
sehingga dinding kawah melorot. Contoh gunung krakatau yang
meletus pada tahun 1883 dan St.
helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
v Letusan
tipe Pelee
Letusan tipe ini biasanya
terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang
bentuknya seperti jarum,
ehingga menyebabkan tekanan gas menjadi besar. Apabial
sumbatan
tidak kuat maka gunung tersebut akan meletus.
v Letusan
tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan
air danau kawah akan tumpah bersama lava.
Letusan mengakibatkan daerah di
sekitar gunung akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya.
-
Contoh : gunung kelud yang meletus pada tahun
1919 dan gunung sint vincent yang meletus pada tahun 1902.
Material yang dikeluarkan saat
gunung api meletus bermacam-macam. Material tersebut dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis.
Material
padat (efflata), terdiri atas:
a
Bom (batu-batu besar)
b
Slak atau kerak (batu-batu yang tidak
beraturan dan lebih kecil dari bom)
c
Lapili, berupa kerikil
d
Pasir
e
Debu
f
Batu apung
Menurut
asalnya efflata dibedakan menjadi dua, yaitu :
q efflata
allogen, bersal dari batu-batu sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi
letusan.
q efflata
autogen (pyroclastica), bersal dari magma itu sendiri.
q Material
cair
q Bahan
cair keluar dari gunung api jika magma cair dari dalam bumi melelh keluar dari
lubang kawah tanpa terhambat oleh sumbatan dan tidak terdapat sumbatan
dipuncaknya.
q Lava
adalah magma yang meleh di luar pada lereng gunung api
q lahar
panas adalah campuran magma dan air , sehingga merupakan lumpur panas yang
mengalir
q Lahar
dingin terbentuk dari efflata porus atau bahan padat di puncak gunung menjadi
lumpur ketika turun hujan lebat dan mengalir pada lereng serta lembah.
Material
gas atau ekshalasi terdiri atas :



Gambar Letusan Gunung Api
Gambar : Ilustrasi Proses
Letusan G. Api
Gunung api ketika akan meletus
sudah memberikan tanda-tanda atau gejala. Tanda-tanda ini dapat dikenali oleh
masyarakat sekitar, sehingga dapat dilakukan usaha penyelamatan atau
pengungsian.
Tanda-tanda
gunung merapi akan meletus adalah :
a
Temperatur di sekitar kawah naik.
b
Banyak sumber air mengering.
c
Sering terjadi gempa.
d
Sering terjadi suara gemuruh di puncak
gunung.
e
Banyak binatang turun gunung atau
berpindah.
Selain
di atas, gunung api juga melihatkan tanda setelah meletus (Pascavulkanik),
diantaranya :
a
Munculnya ekshalasi atau sumber gas,
contohnya di Dieng, Jawa Tengah.
b
Keluarnya mata air panas, contohnya di
Cilemati, Jawa Barat.
c
Mata air makdani, yaitu mata air panas
yang mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di Maribaya (Jawa Barat),
Batu Raden dan Dieng (Jawa Tengah)
d
Geyser, yaitu mata air panas yang
disemburkan ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70m. contoh di Irlandia
dan Yellowstone Park (Amerika Serikat).

Gempa
bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari
dalam.
Dilihat dari intensitasnya, ada
dua macam gempa :


Hal
ikhwal mengenai gempa bumi nin perlu diselidiki agar akibat yang ditimbulkannya
dapat diramalkan dan upaya penanggulangannya dapat dilakukan.
Ilmu
yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik serta perambatannya
disebut seismologi.
Dalam kajian seismologi ini
diperlukan berbagai alat. Salah satu alat yang terpenting adalah
seismograf
atau alat untuk mencatat gempa.
Ada dua macam seismograf:
§ Seismograf horizontal,
yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
§ Seismograf vertikal,
yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah vertikal.
Besaran
(magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dicatat
oleh seismograf dengan menggunakan skala
Richter. Selain itu ada massa yang bebasdari getaran gempa yang disebut
massa stationer.
Cara
kerjanya: apabila pada massa stationer tadi dipasang pena tajam dan ujung pena
itu disinggungkan pada benda lain yang dipancangkan di tanah, maka pada saat
bumi bergetar, akan terjadi goresan antara massa stasioner dan benda tersebut.
Goresan tersebut merupakan wujud dari gambaran getaran bumi. Dari-dari
goresan-goresan itu para ahli dapat membaca tekanan dan frekwensi suatu gempa.
Berkat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini telah ditemukan beberapa
cara untuk mengetahui pusat gempa. Beberapa cara itu adalah :
Dengan
menggunakan hasil pencatatan seismograf. Yaitu satu seismograf vertikal, satu
seismograf horizontal yang berarah utara-selatan, dan satu lagi seismograf
horizontal yang berarah timur barat. Dengan tiga seismograf ini akan ditemukan
letak episentrum.
Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak
dalam satu homoseista. Ketiga tempat yang terletak dalam satu homoseista itu
dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang menghubungkan
tempat-tempat pencatatan.
Dengan menggunakan tiga tempat yang
mencatat jarak episentrum. Cara ini dicari dengan mengggunakan rumus Laska,
yaitu :
Δ =
{(S-P)-1} x 1 megameter
Δ =
jarak episentrum
S-P =
selisih waktu pencatat gelombang primer dengan gelombang sekunder, dalam satuan
menit.
Gambar : Seismograf
Gempa
dapat dibedakan sebagai berikut:
A.
Berdasarkan pusat gempa atau hiposentrum
1
Gempa dalam, jika hiposentrumnya
terletak 300 – 700 km di bawah permukaan bumi.
2
Gempa intermediet, jika hiposentrumnya
terletak 100 – 300 km di bawah permukaan bumi.
3
Gempa dangkal, jika hiposentrumnya
kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.
4
Berdasarkan bentuk episentrumnya.
5
Gempa linier, jika episentrumnya
berbentuk garis contoh : gempa tektonik karena patahan.
6
Gempa sentral, jika episentrumnya
berbentuk titik .
B.
Berdasarkan letak episentrumnya.
1
Gempa daratan, jika episentrumnya di
daratan.
2
Gempa laut, jika episentrumnya didasar
laut.
Gambar :
Hiposentrum dan Proses Gempa Bumi
Gempa
bumi
adalah sentakan pada kerak bumi yang dirasakan sebagai getaran akibat kekuatan
gelombang secara vertikal dan horizontal yang terjadi karena aktivitas
tektonisme, vulkanisme, atau runtuhnya permukaan bumi.
a
Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
kerak bumi atau tektonisme. Aktivitas tektonisme yang sering menimbulkan
terjadinya gempa, yaiotu tektonik yang menyebabkan dislokasi atau patahan.
Pergeseran kerak bumi di sepanjang bidang patahan menimbulkan
goncangan yang kemudian merambat ke segala arah melalui materi-materi penyusun
bumi. Apabila goncangan tersebut meramba melalui permukaan bumi dapat
membinasakn semua yang tidak tahan menahan goncangan tersebut.
b. Gempa
vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya
aktivitas vulkanisme, baik sebelum, pada saat, atau sesudah letusan.
Magma yang keluar melalui pipa –pipa gunung api bergerak
bersama dengan batuan penyusun tubuh gunung api. Getaran akibat pergerakan
tersebut diteruskan ke segala arah melalaui materi penyusun kerak bumi. Oleh
karena itu, sebelum terjadi letusan gunung api terasa adanya gempa bumi
terlebih dahulu.
c. Gempa runtuhan
Gempa ini disebut juga gempa terban adalah gempa bumi yang
terjadi karena adanya runtuhan misalnya di dalam gua atau daerah tambang atau
tanah longsor. Getaran yang ditimbulkan akibat gempa runtuhan tidak selalu
hebat, tetapi hanya meliputi daerah sekitar runtuhan.
Intensitas
Gempa dan Tanda- Tandanya
Untuk
lebih memahami tentang gempa bumi , berikut ini antara lain Istilah-istilah
penting dalam ilmu tentang gempa (seismlogi)
a
Hiposentrum
adalah sumber atau pusat gempa dalam gempa bumi yang dapat berbentuk garis atau
titik. Dari situlah asal mula gelombang primer (longitudinal) dngan gerakan
merapat dan merenggang yang dirambatkan dengan kecepatan 7 – 14 km/detik,
kemudian diikuti oleh gelombang sekunder (tranversal), yaitu gerakan naik dan
turun yang dirambatkan dengan kecepatan 4 – 7 km/detik.
b
Episentrum
adalah garis atau titik di permukaan bumi yang tegak lurus terhadap
hiposentrum. Dari tempat itulah getaran gelombang gempa pertama kali dirasakan
kemudian dirambatkan ke segala arah secara mendatar sehingga menjadi sumber gelombang
permukaan.
c
Makroseisme
adalah daerah di sekitar episentrum yang menderita kerusakan hebat akibat
getaran gelombang gempa.
d
Pleistoseista
adalah
garis pada peta yang membatasi makroseisme.
e
Isoseista
adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tingkat
kerusakan yang sama akibat gempa.
f
Homoseista
adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gelombang
gempa pada waktu yang sama
Gambar : Proses Gempa Tsunami
v
Tenaga
Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi terutama
diperankan oleh dinamika atmosfer serta organisme hidup (biosfer). Tenaga
eksogen biasannya bersifat merusak.
Tenaga ini dibedakan menjadi 4, yaitu :
Ø pelapukan,
Ø pengikisan/erosi,
Ø pengangkutan
dan
Ø sedimentasi/pengendapan.
Ø
Pelapukan
Pelapukan adalah rusaknya batuan dari butiran besar menjadi butiran
kecil bahkan halus dengan tanpa mengubah susunan fisiknya (mekanis), dengan
mengubah susunan kimawinya (kimia) atau karena tumbuhan, hewan dan manusia
(biologis)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan, yaitu:
§ kedaan
struktur batuan,
§ iklim,
topografi dan
§ vegetasi.



Gambar : Erosi Muka Bumi
Ø
Erosi/pengikisan
Erosi
atau pengikisan adalah proses lepasnya butiran-butiran batuan dari batuan
induknya karena gesekan, tumbukan, atau graviasi akibat adanya tenaga di
permukaan bumi, misalnya air dan angin. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kegiatan erosi tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Faktor yang paling dominan
berpengaruh terhadap erosi di daerah tropis basah, yaitu
:
o
tenaga aliran permukaan,
o
di daerah gurun oleh tenaga angin, dan
o
di daerah pantai oleh tenaga gelombang
laut.
Bentuk hasil erosi berbeda-beda
bergantung pada materi penyebab erosinya.

Pengikisan
oleh air permukaan berupa:
§ erosi
percik,
§ erosi
lembar,
§ erosi
alur, dan erosi parit menimbulkan perubahan morfologi dan bentuk aliran sungai.




Fakor yang berpengaruh terhadap
pengangkutan antara lain:
o
kemiringan lereng dan volume air.
Sebagai contoh pada lereng yang terjal pengangkutan lebih cepat daripada di
daerah yang landai.
Ø
Sedimentasi
Sedimentasi terjadi karena
kecepatan tenaga dan media pengangkut materi erosi berkurang
sehingga material yang
dibawanya mengendap. Sedimentasi dapat terjadi di daratan, di danau, di
sungai, atau di muara sungai.
Bentukan
alam hasil sedimentasi berbeda-beda menurut tempat terjadinya.
a
Sedimen
marine adalah segala material hasil abrasi yang diangkut
dan diendapkan di daerah pantai.
Contoh
bentukan alam hasil sedimen marine yaitu gosong.
Gosong
adalah timbunan pasir di pantai sebagai hasil pengikisan oleh air laut.
Gosong
yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama dinamakan tombolo.
b
Sedimen
flufial adalah segala material yang diangkut dan
diendapkan oleh tenaga sungai.
Oleh
karena itu, tempat pengendapannya antara lain di dasar sungai, danau, dan muara
sungai.
Contoh
bentukan alam hasil sedimen fluvial yaitu delta.
Delta adalah
deposit lumpur, pasir, atau kerikil yang mengendap di muara sungai.
c
Sedimen
eolis adalah segala material yang diangkut dan
diendapkan oleh tenaga sngin.
Contoh
bentukan alam hasil sedimen eolis adalah yaitu dune.
Dune
adalah bukit pasir rendah di daerah pantai.
Material yang terbawa erosi setelah
menempuh jarak ertentu akan di endapkan, karena tenaga erosi semakin berkurang.
Semua hasil pelapukan batu-batuan yang diendapkan lama kelamaan menjadi batuan
sedimen.
Batuan sedimen dapat dikelompokkan
bardasrkan tenaga alam yang mengangkutnay dan tempat pengendapannya sebagai
berikut.
Berdasarkan
tenaga alam yang mengangkutnya.










PEDOSFER (Tanah)
I.
CIRI
DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH DI INDONESIA
Pengertian Tanah :
Tanah adalah kumpulan dari benda alam
dipermukaan bumi yang tersusun dalam horison –
horison , terdiri dari campuran bahan mineral organik , air, udara dan
merupakan media
tumbuhnya tanaman.
Tanah dapat diartikan sebagai akibat bekerjanya gaya- gaya alam
(natural body) yang
terbentuk dan berkembang alam (Natural material) di permukaan bumi. Hal
ini diakibatkan
adanya pengaruh berbagai faktor alam di permukaan bumi sehingga dapat
digunakan sebagai
penumbuh tanaman.
Lahan adalah permukaan daratan dengan
kekayaan benda- benda padat , cair dan gas .
Lahan juga dapat diartikan suatu kawasan yang
mempunyai sifat- sifat yang sama seperti jenis
tanah topografi dan drainase serta dapat
digunakan untuk tujuan tertentu
contoh : lahan sawah, tegalan,
pekarangan, dan lahan pasang surut.
A. Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah sebagai
berikut :
s = f (i, o,r,bi,w)
s :
sifat- sifat tanah
f :
faktor
i : iklim
o : organisme
(jasad hidup : vegetasi, organisme,
manusia)
r :
relief
bi :
bahan induk
w : waktu
v Iklim merupakan faktor penting dalam proses
pembentukan tanah.
Suhu dan curah hujan
yang relatif tinggi dapat melakukan proses pelapukan dan pencucian yang
berlangsung cepat
v Organisme Akumulasi bahan
organik, daur ( cyclus ) unsur hara, dan pembentukan
struktur tanah yang stabil sangat mempengaruhi jenis
dan proses pembentukan tanah.
Unsur N dapat diikat tanah dalam udara oleh
mikroorganisme yang hidup dalam tanah
dan bersimbiosa dengan tanaman.
v Bahan Induk Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memperlihatkan sifat-sifat ( terutama sifat kimia ) yang sama
dengan induknya, Sifat-sifat bahan
induk yang masih terlihat,
misalnya tanah-tanah
berstruktur pasir merupakan akibat dari bahan induk yang
kandungan pasirnya tinggi
v Topografi : Topografi suatu
daerah juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan tanah, yaitu dapat
mempercepat atau memperlambat pengaruh iklim
v Waktu : Lamanya waktu juga
berperan dalam pembentukan tanah.
Bahan induk yang mengalami
pelapukan dan pengembangan tanah tentunya membutuhkan waktu yang cukup untuk
membentuk tanah. Proses pembentukan tanah yang terus berlangsung, bahan induk
tanah akan berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah
dewasa, dan tanah tua.
Komponen Pembentukan
Tanah meliputi :
1
Kandungan
Mineral sebanyak 45%
2
Kandungan
Bahan Organik sebanyak 5 %
3
Kandungan
Air sebanyak 25 %
4
Kandungan
Udara sebanyak 25 %
B. Warna dalam tanah dipengaruhi oleh :
1
persenyawaan
besi dalam tanah
(warna lebih terang)
2
kandungan
bahan organik (warna lebih gelap)
3
persenyawaan
kuarsa
4
persenyawaan
unsur magma
C. Profil tanah meliputi :
1
Horison
O
Lapisan paling
atas yang terdiri
dari sisa
bahan organik
2
Horison
A
Lapisan kaya
mineral/unsur hara
3
Horison
B
Lapisan rendah
mineral/warna
lebih terang
dan lebih merah
4
Horison
C
Lapisan bahan
induk yang mengalami pelapukan belum
sempurna untuk menjadi tanah.
5
Horison
D atau R
Lapisan
batuan induk
D. PH (Potential Of Hydrogen)
Tanah atau derajat keasaman tanah
Tingkat
keasaman sesuatu tanah di tunjukkan sebagai berikut :
1
tanah
masam (jumlah unsur H lebih tinggi)
2
tanah
basa (sikali), kandungan ion OH+ lebih tinggi daripada ion H-
3
tanah
netral , kandungan ion H- sama dengan
ion OH- atau PH = 7
TINGKAT KEASAMAN TANAH
E.
Tekstur
Tanah menunjukkan sifat halus atau kasarnya butiran- butiran tanah yang
merupakan perbandingan dari : Tanah pasir (sand), Tanah Liat (clay) dan Tanah
Lempung/debu (slif)
Erodibilitas : % pasir + % debu
% Liat
F. Struktur Tanah merupakan susunan yang
terdapat pada Horison A, dan B
meliputi : unsur remah (crumb) ,gumpal (Platelke), keping (block), kubus
gumpal (subangular block), prismatik (prismatic) , bertiang (columner)
G.
Kerusakan
Tanah dan Upaya- Upaya untuk Mengurangi erosi tanah
Kerusakan Tanah di Indonesia di sebabkan
oleh dua faktor yaitu :
1.
Faktor alam seperti erosi tanah dan topografi yang
curam
2.
Faktor social seperti manusia dalam upayanya mengurangi
Erosi Tanah
Seperti di
bawah ini :






H. Pengolahan Tanah
1.Pengolahan menurut kontur
2.Galengan dan saluran menurut kontur
3.Teras
4.Drainase dan sistem irigasi
I.
Persebaran Beberapa Jenis tanah di Indonesia
1. Podzolik : tanah mineral yang
berasal dari batuan kapur yang bersifat basa meliputi
P. Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara
2. Regosol :tanah berbutir kasar
dan berasal dari material gunung api
meliputi P. Jawa,
Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara
3. Latosol : tanah yang banyak
mengandung besi dan aluminium atau
Mediteran Merah
Kuning :
meliputi :Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara , dan
Kepulauan maluku
4. Podsol : tanah yang terbentuk
dari batuan induk meliputi : Jambi, Bangka, Riau,
Belitung, Kalimantan Barat dan Papua
5. Litosol :tanah berbatu-
batu meliputi seluruh Indonesia.
6. Planosol : meliputi Lampung,
Jawabarat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara
7. Grumusol : tanah yang berbentuk
material halus berlempung meliputi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Pulau Madura, Nusa Tenggara dan
Maluku
8. Andosol : tanah yang berasal
dari gunung api meliputi : Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Timur, Jawa Kalimantan, Bali,
Lombok, Minahasa dan
Halmahera
9. Aluvial : tanah yang terbentuk
dari material halus hasil pengendapan aliran sungai di
dataran rendah atau lembah . Banyak terdapat hampir seluruh Indonesia.
10. Organosol (gambut) : meliputi
Kalimantan Barat, Kalimantan Pantai timur Sumatera,
Pantai barat
Sumatera, Pantai Kalimantan Timur dan pantai utara papua
J.
Pengaruh vegetasi terhadap erosi tanah antara
lain :
1.menghalangi air hujan tidak jatuh
langsung dipermukaan tanah
2.menghambat aliran permukaan
3.memperbanyak penyerapan air dalam
tanah
K. Erosi Tanah dan Dampaknya Terhadap Kehidupan.
Erosi Tanah
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
erosi adalah proses lepasnya butiran-butiran batuan dari batuan induknya
terutama oleh pengaruh air. Erosi oleh air ini mengakibatkan kerusakan dengan
tingkat yang berbeda-beda.
Erosi Percikan (splash erosion)
Erosi percikan adalh proses pengikisan tanah
akibat adanya percikan, terutama oleh air hujan atau air sungai. Proses erosi
terjadi pada saat percikan air mengenai tanah dan membawa partikel-partikel
tanah tersebut ke tempat lain untuk diendapkan.
Erosi Lembar (sheet erosion)
Erosi lembar adalah proses pengikisan lapisan
tanah yang letaknya paling atas dan sangat tipis. Erosi ini biasanya
terjadipada tanah yang telah dibajak sehingga lapisan tanah yang subur menjadi
hilang.
Erosi Alur
Erosi alur adalah erosi yang terjadi pada
permukaan tanah yang miring sehingga terbentuk aliran-aliran kecil. Erosi ini
terjadi karena erosi lembar bekerja secara terus menerus.
Erosi Parit (gully erosion)
Erosi parit terjadi apabila aliran-aliran
kecil akibat erosi alur berkumpul menjadi aliran yang lebih besar. Oleh karena
itu, aliran airnya pun menjadi lebih deras dan proses erosinya semakin besar.
Bentukan alam yang dihasilkan oleh erosi ini antara lain jurang-jurang yang
dalam dengan lereng curam.
Peranan air dalam erosi tanah sangat ini
jelas begitu dominan, terlebih-lebih di Indinesia yang merupakan daerah tropis
dengan curah hujan yang tinggi.
Erosi selalu dimulai dari erosi yang ringan,
yaitu percikan, lalu erosi lembar, diteruskan dengan erosi alur, dan akhirnya
erosi parit sehingga merusakkan lapisan di muka bumi ini.
Berbagai erosi di atas dapat terjadi antara lain karena faktor-faktor
sebagai berikut:
a Curah hujanh yang tinggi .
b Vegetasi penutup lahan yang kurang
dikarenakan alam atau akibat pengelolaan yang kurang tepat oleh manusia.
c Kemiringan lereng
d Tata guna lahan yang kurang tepat.
Dampak Erosi Tanah
Erosi tanah sangat besar dampaknya bagi
kehidupan manusia karena dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup bahkan
menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan di antaranya sebagai berikut.
1.
Rusak
atau hilangnya kesuburan tanah karena proses pencucuian tanah.
2.
Terjadinya
tanah longsor, tanah amblas, tanah mengalir, dan rayapan tanah.
3.
Berkurangnya
sumber air.
4.
Terjadinya
kekeringan.
5.
Terjadinya
banjir baik banjir lumpur maupun bandang.
6.
Terjadinya
masalah- masalah sosial diantaranya kemiskinan dan kelaparan.
I. Lengkapilah
Tabel berikut !
II. Lengkapilah Tabel berikut :
Ket :
BBD : Batuan Beku Dalam BSO :
Batuan Sedimen Organis
BBG : Batuan Beku Gang BMK : Batuan Metamorf Kontak
BBL : Batuan Beku Luar BMD : Batuan Metamorf Dynamo
BSK : Batuan Sedimen Klastik BMP : Batuan Pneumatolitis Kontak
BSC : Batuan Sedimen Chemis
III. Berikan tanda panah sesuai dengan gambar di
bawah ini
SOAL PILIAN GANDA
Pilihlah
salah satu jawaban yang benar !
1. Bentuk
muka bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen terdapat di bawah ini, kecuali
.........
a. Gempa bumi
b. Air
hujan
c.
Orogenetik
d. Vulkanisme
e.
Tektonik
2. Lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari
daerah sekelilingnya akibat patahan lapisan tanah sekitarnya adalah .........
a. Slenk
b.
Horst
c.
Flexur
d. Graben
e.
Tanah bungkuk
3. Peristiwa menyusupnya magma diantara batuan
tetapi tidak dapat mencapai permukaan bumi yaitu : .........
a. Ekstrusi magma
b.
Diatrema
c.
Efusif
d. Erupsi magma
e.
Intrusi magma
4. Pelapukan batuan yang tidak disertai dengan
perubahan susunan kimia disebabkan oleh ......... kecuali
a. Gelombang air laut
b.
Perubahan suhu
c. Daya
erosi
d. Air hujan didaerah kars
e.Pengikisan batuan didaerah pegunungan.
5. Erosi yang disebabkan oleh angin adalah
.........
a. Abrasi
b.
Deflasi
c.
Deliniasi
d. Intrusi
e.
Eksarasi
6. Gerakan butiran-butiran pasir yang dibawa
oleh angin seakan melompat-lompat adalah .........
a. Suspensi
b.
Saltasi
c.
Korasi
d. Surface creep
e.
Denudasi
7. Adanya
bentuk pegunungan lipatan menunjukkan peristiwa :
a. Epirogenesa
b.
Orogenesa
c.
Vulkanisme
d. Rayapan tanah
e.
Gempa bumi tektonik
8. Pusat gempa yang terletak pada perut bumi
dikenal denan sebutan ..............
a. Episentrum
b.
Makroseisme
c.
Hiposentrum
d. Homoseista
e.
Pleistoseista
9. Gempa bumi yang terjadi di daerah patahan
dinamakan gempa ........
a. Runtuhan
b.
Vulkanik
c.
Tektonik
d. Menengah
e.
Akibat orografik
10. Batuan
yang berasal dari magma yang mengalir keluar kelubang diatrema dan membeku
disana menjadi batuan kristal adalah ......
a. Batuan beku korok
b.
Batuanbeku luar
c.
Batuan beku dalam
d. Sedimen
e.
Batuan Metamorf
11. Adanya batu pualam menunjukkan bahwa jenis
batuan tersebut adalah :.....
a. Metamorf
b.
Sedimen
c.
Batholit
d. Batuan beku dalam
e.
Ontosol
12. Proses penyusupan magma pada lapisan tanah
yang lebih atas disebut ......
a. Ekstrusi
b.
Intrusi
c.
Infiltrasi
d. Eksharasi
e.
Eksplosif
13.Proses
penelanjangan atau pengelupasan batuan akibat pengaruh pelapukan , erosi dan
gerakan tanah disebut ...........
a. Stack
b.
stump
c.
Denudasi
d. Abrasi
e.
Deflasi
14. Gunung
Krakatau termasuk tipe letusan gunung api ...........
a. Merapi
b.
Vulkano
c.
Pelee
d. Hawai
e.
Perret
15. Salah satu
Anak pegunungan Tengger adalah ........
a. G. Rakata
b.. G.
Danan
c. G.
Perbuwatan
d. G. Batok
e. G.
Ijen
16. Bahan yang
dikeluarkan gunung api yang berupa gas beracun yang terjadi di Kawah Si Nila
disebut ....
a. Efflata
b. Lava
c.
Ekshalasi
d. Diatrema
e.
Strato
17. Peristiwa penghancuran massa batuan baik secara fisik, kimia dan
organik disebut ....
a. Weathering
b.
Denudasi
c.
Abrasi
d. Erosian
e.
Deflasi
18. Jika dari
suatu stasiun gempa, tercatat gelombang P yang pertama terjadi pukul 05.36.12
WIB dan gelombang S pertama yang tercatat pukul 05.42.42 WIB, jarak episentral
pada kejadian gempa tersebut adalah .....
a. 3.500 km
b.
4.000 km
c.
4.500 km
d. 5.000 km
e.
5.500 km
19. Jika 2
buah lempeng litosfera saling bergesekan karena ada gerak horisontal maka pada
bidang batasnya akan ditemui ........
a. Patahan
b.
Sesar
c.
Gunung api
d. Horst
e.
Graben
20.Gambar
disamping merupakan kenampakan permukaan bumi berupa ......
a. Gunung
api
b. Dome
c. Leher
vulkanik
d.
Kaldera
e.
Erupsi areal
21. Peristiwa
menyusupnya magma diantara lapisan batuan tetapi tidak dapat mencapai permukaan
bumi yaitu :
a. Siil
b.
Dike
c.
Batolit
d.
Lakolit
e.
Diatrema
22. Gempa bumi
yang terjadi di daerah patahan dinamakan gempa ........
a. Runtuhan
b.
Vulkanik
c.
Tektonik
d. Menengah
e.
Akibat orografik
23. Proses
pengikisan air laut oleh gelombang pada daerah tepi pantai disebut.........
a. Erosi
b.
Tsunami
c.
Abrasi
d. Deflasi
e.
Korosi
24.Proses
penelanjangan atau pengelupasan batuan akibat pengaruh pelapukan , erosi dan
gerakan tanah disebut ...........
a. Stack
b.
stump
c.
Denudasi
d. Abrasi
e.
Deflasi
25.Gunung
Krakatau termasuk tipe letusan gunung api ...........
a. Merapi
b.
Vulkano
c.
Pelee
d. Hawai
e.
Perret
II.ISILAH TITIK – TITIK DI BAWAH INI DENGAN JAWABAN
YANG SINGKAT !
1.
Dinamika litosfer dalam perubahan muka bumi dapat
berujud seperti
a.
…...................,
b.
………………….,
c.
……………………,
d.
………………………………
2. Hasil erupsi gunung api dapat menghasilkan keuntungan kesuburan tanah
bagi manusia selain itu juga : …………………………………………………………………………………….
3.Upaya
manusia untuk mengendalikan dan mengurangi korban bencana gununga berapi di
lakukan ……………………………………………………………
4. Proses terbentuknya Batuan Metamorf mempunyai bermacam perubahan
yakni : a.…………………. …………………………..,
b. ……………………………….,
c ………………………………
5, Gerakan yang berupa pergeseran kulit bumi yang
relative lambat dan berlangsung lama : ……………….
6. Batuan sedimen yang terdiri dari batu- batu yang
sudah direkat satu sama lain : ………………………….
7. Struktur batuan yang relatif sangat lentur dan berlangsung cukup
lama di muka bumi dapat berupa ………………….
8. Manfaat dari kita mempelajari dari tipe letusan gunung api adalah
………………………………………….
9. Gempa Kobe di Jepang membawa dampak terhadap perubahan kehidupan
manusia dalam mengantisipasi adanya korban dengan cara …………….
10. Hitunglah Jarak Episentrum jika di ketahui gelombang primer terjadi
pukul 12.45’.30” dan gelombang sekunder12.55’.15”
III.Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan singkat dan benar !
1.
Bagaimana
upaya pemerintah dalam mengatasi erosi tanah khususnya Departemen
Pertanian,
Departemen Kehutanan dan Dinas pengairan
2.
Daerah
Tumpang Malang setiap 1 hektar mempunyai kondisi lahan dan system pertanian sebagai
berikut :
§ Nilai factor curah hujan = 185
§ Nilai factor panjang lereng =
1,41
§ Nilai factor erodibilitas =
0,38
§ Nilai tindakan konservasi tanah
: a
§ Nilai factor pengelolaan
tanaman = 0,119
§ Nilai factor Crop rotation =
1.b
§ Nilai factor Countor farming = 0,75
Tentukan
berapa ton besarnya erosi dalam satu hektar setiap tahun dengan konservasi ?
Tentukan berapa ton besarnya
erosi dalam satu hektar setiap tahun dengan konservasi ?
- Jelaskan usaha mengurangi erosi tanah dengan cara mekanik, chemis dan vegetasi ?
- Jelaskan mengapa di Indonesia masih ada jenis tanah yang berwarna merah ?
5.
Jelaskan mengapa erosi tanah meningkatkan biaya produksi pertanian!
Pedosfer
Kompetensi Dasar:
3.1.Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
Indikator:
- menjelaskan proses terbentuknya tanah.
- Mengklasifikasikan berbagai jenis tanah.
- Menganalisis dampak negatif dari penggunaan lahan
A. PENGERTIAN TANAH (PEDOSFER)
1.
Pengertian
Pedosfer atau tanah adalah lapisan paling
atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara
sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling
atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk
dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang
menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut
pedologi, sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses
pembentukan tanah disebut pedogenesa.
Tahukah
Anda???Apa Perbedaan Tanah
dengan Lahan?
Tanah dalam Bahasa Inggris
disebut soil, menurut Dokuchaev: tanah adalahsuatu benda fisis yang
berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian
paling atas dari kulit bumi.
Sedangkan lahan Bahasa Inggrisnya disebut land, lahan
merupakanlingkunganfisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya
terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Yang dimaksud dengan
lingkungan fisismeliputi relief atau topografi, tanah, air, iklim. Sedangkan
lingkungan biotik meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Jadi kesimpulannya
pengertian lahan lebih luas daripada tanah.
2.
Profil Tanah
Profil
Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan
induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki
horison-horison sebagai berikut: O-A-E-B-C-R. Solum Tanah terdiri dari : O-A-E-B, lapisan
tanah atas meliputi: O-A,
dan lapisan tanah bawah : E-B
Gambar
Profil Tanah (
Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil
dekomposisi serasah (Oa)
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat
silikat, Fe dan Al)
rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan
mineral resisten lainnya
tinggi, berwarna terang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang
tercuci dari harison
diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau
belum terjadi
perubahan
R : Bahan Induk tanah
R : Bahan Induk tanah
3. Sifat fisik tanah
a.
Warna tanah
Warna tanah
merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Penyebab
perbedaan warna
permukaan tanah umumnya terjadi karena perbedaan kandungan
bahan organik.
Semakin tinggi kandungan bahan organik berarti semakin gelap
warna tanah.
Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut.
a. Hue,
warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
b. Value,
menunjukkan kecermelangan cahaya.
c. Chroma, menunjukkan
kemurnian relatif panjang gelombang cahaya
dominan.
Warna tanah
dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada
buku Munsell
Soil Colur Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan
berbeda bila tanah dalam keadaan basah, lembab,
atau kering.
b.
Tekstur
Tekstur tanah adalah perbandingan
relatif dalam persen (%) antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur
erat hubungannya dengan plastisitas,permeabilitas, keras dan kemudahan,
kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu (Hakim et al,
1986).
Pembagian
ukuran fraksi-fraksi tanah (tekstur) menurut
sistem Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Tahun 1938 seperti tabel
dibawah ini:
Tabel Tekstur Tanah Berdasarkan USDA
Gambar Segitiga Kelas Tekstur Tanah
(Sumber:
Juarti, 2011)
c.
Struktur
Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik.
Macam macam struktur tanah
1.
Struktu tanah berbutir (granular): Agregat yang
membulat, biasanya diameternya tidak lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada
horizon A yang dalam keadaan lepas disebut “Crumbs” atau Spherical.
2. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber
horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus
(angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut kubus membulat (sub
angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
3. Lempeng
(platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
4.
Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang
dari pada sumbu horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal.
Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak terdapat
pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik dan
membulat disebut kolumner.
Gambar Macam Struktur Tanah
d. Permeabilitas
Semua jenis
tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui
ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah.
Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan
tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah
atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh
walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah
dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut
ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan
permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan
laju air larian.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang
dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.
B. FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH
Proses pembentukan tanah
diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia.
Dari proses pelapukan ini,batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya.
Pada tahap inibatuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai
bahantanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan
induk.Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanahberubah
menjadi tanah.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah,
yaitu organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
T = tanah o = organisme t = topografi
f = faktor b = bahan induk w = waktu
i =
iklim
1. Organisme
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses
pembentukan tanah dalam
hal-hal sebagai berikut.
a)
Membuat proses pelapukan, baik pelapukan organik
maupun pelapukankimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang
dilakukan oleh makhlukhidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan
kimiawi adalahpelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur
larut olehair.
b)
Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan
menghasilkandan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk
dipermukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuanjasad renik
atau mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
c)
Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat
tanah sangat nyata terjadidi daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan
Amerika. Vegetasi hutandapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah hutandengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah
berwarnahitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari
akarakardan sisa-sisa rumput.
d)
Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada
tanaman berpengaruhterhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan
memberi unsur-unsurkimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya
tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di
bawah pohon jati.
2. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari
batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu
akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalamipelapukan dan menjadi
tanah.
3. Iklim
Unsur-unsur iklim yang
mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu:
a. Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu
tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b. Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam
(pH tanah menjadi rendah).
4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan
mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih
tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal
karena terjadi sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering
tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi
semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis
mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk
C. JENIS TANAH DI INDONESIA DAN
PERSEBARANNYA
Tanah
terbentuk secara alami yaitu dari hasil pelapukan dan pengendapan batuan
bahan-bahan organik. Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling atas. Jenis tanah di Indonesia ada yang subur dan ada juga yang
tidak subur. Tanah yang subur banyak dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan
pertanian yang berguna untuk memenuhi kubutuhan hidup manusia.
Suatu tanah
dikatakan subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Banyak mengandung unsur hara (zat yang dibutuhkan tanaman),
- Cukup mengandung air,
- Struktur tanahnya baik.
Jenis tanah yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a.
Tanah Vulkanik (Andosol)
Tanah vulkanik adalah
tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi
menjadi dua.
- Regosol. Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
- Latosol. Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua.
Gambar Tanah vulkanik
b.
Tanah Organosol
Tanah
organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya
bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
- Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
Gambar Tanah humus
- Tanah Gambut, merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.
Gambar Tanah Gambut
c.
Tanah Aluvium (Alluvial)
Tanah
aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri
tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman
padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak
terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat
dan selatan, serta Papua utara dan selatan.
Gambar Tanah Aluvium
d.
Tanah Podzol
Tanah
ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang
rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna
merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah
podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi,
Maluku, Kalimantan, dan Papua.
Gambar Tanah podzol
e.
Tanah Laterit
Tanah
laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur
hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan
oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah.
Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di
Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
Tanah laterit
f.
Tanah Litosol
Tanah
litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur
hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang
subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol
banya terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku
selatan, dan Papua.
Gambar Tanah Litosol
g.
Tanah Kapur
Tanah
kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi
dua jenis.
- Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
- Mediteran, merupakan hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
h. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Sepertinya jenis tanah ini dijumpai di mana-mana
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Sepertinya jenis tanah ini dijumpai di mana-mana
Petunjuk kerja:
1.
Amalitah gambar di bawah ini dengan seksama!
2.
Diskusikan pertanyaan dari soal dibawah ini
3.
Kerjakan dalam lembar diskusi selama 30 menit
4.
Presentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas
Gambar
1: Gunung GegerKec. Pagak
Kab. Malang
|
Gambar
2: Daerah Malang bagian timur
(Kec.
Ampelgading, Kec. Wajak,
Kec. Poncokusumo,
Kec. Tirtoyudo dan Kec. Dampit)
|
Pertanyaan:
1.
Identifikasi
jenis tanah yang ada pada daerah gambar 1 dan gambar 2? Jelaskan mengapa jenis
tanah tersebut terdapat di daerah itu?
2.
Sebutkan
potensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dari dua jenis tanah tersebut?
3.
Sebutkan
dan jelaskan dampak negatif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pemanfaatan
jenis tanah di daerah tersebut?
4.
Bagaimana
saran menurut kelompok Anda, untuk menjaga kelestarian potensi jenis tanah di
daerah Malang?
D. JENIS EROSI TANAH
Erosi dapat juga
dibedakan berdasarkan kenampakan lahan akibat erosi itu sendiri (Asdak, 2002:
441) yaitu:
1)Erosi Percikan (Splash Erosion)
Erosi percik adalah terkelupasnya
partikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau
sebagai air lolos. Erosi ini terjadi pada awal hujan, dimana intensitas erosi
meningkat dengan adanya air genangan, tetapi setelah terjadi genangan dengan
kedalaman tiga kali ukuran butir hujan,
erosi percik menjadi minimum.
2)Erosi Kulit (Sheet Erosion)
Erosi kulit adalah erosi yang terjadi ketika
lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air
hujan dan air larian. Erosi kulit merupakan bentuk erosi yang terjadi setelah
erosi percik. Erosi kulit dapat terlihat secara jelas di daerah yang relatif
seragam permukaannya dan daerah yang memiliki potensi besar mengalami erosi
kulit adalah daerah dengan komposisi lapisan permukaan tanah atas yang rentan
atau lepas terletak di atas lapisan bawah yang sulit. Besar kecilnya tenaga
penggerak terjadinya erosi kulit ditentukan oleh kecepatan dan ke dalaman air
larian.
3)Erosi Alur (Rill Erosion)
Erosi alur adalah pengelupasan yang diikuti
dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang
terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Erosi alur terjadi ketika air
larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah, kecepatan air larian meningkat
dan akhirnya terjadilah transportasi sedimen.
4)Erosi Parit (Gully Erosion)
Erosi parit merupakan perkembangan lanjut dari
erosi alur, dikatakan sebagai erosi parit apabila alur sudah sangat besar dan
tidak dapat dihilangkan hanya dengan pembajakan biasa atau alur tersebut
berhubungan langsung dengan saluran pembuangan utama. Erosi parit
diklasifikasikan menjadi erosi parit bersambungan dan erosi parit
terputus-putus. Sedangkan menurut bentuk penampang melintangnya erosi parit dibedakan
menjadi parit bentuk V dan parit bentuk U. Erosi parit bentuk V terjadi pada
tanah yang relatif dangkal dengan tingkat kerapuhan tanah (erodibilitas)
seragam, sedangkan erosi parit bentuk U terjadi pada
tanah dengan erodibilitas rendah terletak di atas lapisan tanah dengan erodibilitas
tanah lebih tinggi.
Gambar Jenis Erosi
E. PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN
TANAH
1) Penyebab Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai
berikut:
a. Perusakan hutan
Akibat
hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung
dan menahan air, sehingga tanah mudah
tererosi.
b. Proses kimiawi air hujan
Air
hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui
proses perubahan kimiawi dan
sebagian lagi karena proses mekanis.
c. Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah
di permukaannya,
sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang
tidak
bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik
kubik serta
kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
Air hujan dapat
pula menghanyutkan lumpur dan terjadinya longsor, sehingga
terjadi banjir
lumpur di daerah hilir. Selain itu, air hujan dapat mengakibatkan
terkumpulnya
garam di daerah perakaran (salinisasi) dan penjenuhan
tanah oleh air (waterlogging).
d. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia dalam mengolah lahan atau tanah yang tidak
memperhatikan
kaidah-kaidah konservasi dapat mempercepat rusaknya
tanah.
2) Dampak Kerusakan Tanah
Terhadap Kehidupan
Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak
hanyamenyebabkan kerusakan tanah di tempat erosi, tetapi juga
kerusakan-kerusakan
di tempat lain
yaitu hasil-hasil erosi tersebut diendapkan.
a. Kerusakan di tempat
terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya
sebagian tanah
dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah
ini
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
a) Penurunan produktifitas tanah.
b) Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman.
c) Kualitas tanaman menurun.
d) Laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang.
e) Struktur tanah menjadi rusak.
f) Lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah.
g) Erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan
mengurangi luas lahan yang dapat ditanami.
h) Pendapatan petani berkurang.
b. Kerusakan di tempat
penerima hasil erosi
Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima
hasil erosi.
Erosi dapat memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia
yang ada di
dalamnya, seperti unsur-unsur hara tanaman (N, fosfor, bahan
organik dan
sebagainya) atau sisa-sisa pestisida dan herbisida (DDT, Endrin
dan lain-lain).
c. Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah
di permukaannya,
sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak
bervegetasi,
hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan
dapat pula
menghanyutkan lumpur, sehingga terjadi banjir lumpur.Pengendapan bahan-bahan
tanah berikut senyawa-senyawa kimia yangdikandungnya dapat dikatakan sebagai polusi
(pencemaran) di tempat tersebut.Pencemaran yang disebabkan oleh bahan-bahan
padat tanah, disebut polusisedimen, sedangkan pencemaran oleh
senyawa-senyawa kimia yang ada didalam tanah, disebut polusi kimia.
Polusi kimia dari tanah dapat dibedakanmenjadi polusi kimia dari unsur hara
(pupuk) dan polusi kimia dari pestisida/herbisida.
Polusi sedimen
adalah pengendapan bahan tanah yang tererosi ke tempat
lain.
Pengendapan ini dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
a) Pendangkalan
sungai, sehingga kapasitas sungai menurun. Akibatnya bisaterjadi banjir,
apalagi kalau banyak air mengalir sebagai aliran permukaan(run off) karena
hilangnya vegetasi di daerah hulu.
b) Tanah-tanah
yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena tertimbunoleh tanah-tanah kurus
atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.
c) Apabila
digunakan untuk air minum, maka air yang kotor itu perlu lebihbanyak biaya
untuk membersihkannya.
d) Karena air
yang keruh, dapat mengurangi fotosintesis dari tanaman air(karena sinar
matahari sulit menembus air).
e)
Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhikeseimbangan
sungai tersebut. Apabila terjadi pengendapan di suatu dam,maka air yang telah
kehilangan sebagian dari bahan yang diangkutnyatersebut akan mencari
keseimbangan baru dengan mengikis dasar saluranatau pondasi dari dam tersebut,
sehingga menyebabkan kerusakan.
f) Kadang-kadang
polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bilaterjadi pengendapan
tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial disekitar sungai.
d. Polusi kimia dari pupuk
Polusi kimia dari pupuk merupakan polusi unsur-unsur hara
tanaman.Tanah-tanah yang dipindahkan oleh erosi pada umumnya mengandung
unsurhara lebih tinggi daripada tanah yang ditinggalkannya. Hal ini
disebabkanlapisan tanah yang tererosi umumnya adalah lapisan atas yang subur.Di
samping itu fraksi tanah yang halus (debu) lebih mudah tererosi. Olehkarena
itu, unsur hara dari pupuk terutama P sebagian besar diserap butirbutirtanah
tersebut maka banyak unsur P yang hilang karena erosi. Di sampingitu, sebagian
besar P dalam tanah sukar larut sehingga P diangkut ke tempatlain bersama
bagian-bagian padat dari tanah. Unsur-unsur hara yang mudahlarut seperti
Nitrogen (Nitrat), umumnya diangkut ke tempat lain bersamadengan aliran
permukaan (run off) atau air infiltrasi (peresapan).Ada beberapa akibat polusi
kimia tanah, antara lain sebagaiberikut:
a) Polusi unsur
hara N dan P pada air irigasi memberi akibat baik karenadapat menyuburkan
tanaman.
b) Polusi N pada
air minum dapat membahayakan kesehatan. Misalnyaterlalu banyak Nitrat akan
menyebabkan penyakit pada bayi yang dikenaldengan nama Metahemoglobinemia.
c) Polusi unsur
hara di danau dapat mengganggu keseimbangan biologis. Danau yang tadinya miskin
unsur hara (oligotropik) diperkaya denganunsur P dan unsur hara lain sehingga
kesuburannya meningkat menjadisedang (mesotropik), dan seterusnya menjadi subur
(eutropik). Prosesini disebut proses eutrofikasi.Sebagai akibat proses
eutrofikasi ini maka terjadilah perkembangan algaeyang sangat banyak (algae
bloom), sehingga mengurangi tersedianya oksigenbagi ikan dan makhluk lain
yang hidup dalam air tersebut. Selain itu, air yangpenuh algae akan mempunyai
rasa dan bau yang tidak enak untuk keperluanair minum. Pencegahan polusi unsur
hara yang terbaik adalah dengan carapemberian pupuk sedemikian rupa, sehingga
semua unsur hara dapat diseraptanaman. Dalam prakteknya, hal demikian tidak
mungkin dapat dilakukansehingga dianjurkan penanggulangan yang lebih praktis
yaitu dengan caramencegah terjadinya erosi dan run off yang berlebihan dengan
menggunakankaidah-kaidah pengawetan tanah dan air.
e. Polusi kimia oleh bahan-bahan
pestisida
Pestisida dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu pestisida
yang mudah larut
(hancur) dan pestisida yang sukar hancur. Golongan yangsukar hancur (larut)
merupakan polusi pestisida yang utama. Di samping sukarlarut, jenis pestisida
ini diserap oleh butir-butir tanah halus seperti halnyaunsur P sehingga lebih
banyak terangkut ke tempat lain bersama tanah-tanahyang tererosi. Seperti
halnya unsur hara, polusi pestisida banyak menimbulkanmasalah pada persediaan
air, terutama mengganggu pada bidang kesehatan.Ada hal yang perlu diketahui
yaitu terjadinya proses biomagnificationmelalui siklus rantai makanan
untuk beberapa jenis pestisida, terutama yangdapat diserap dengan kuat dalam
jaringan tubuh seperti DDT. Dengan prosesini, pestisida yang mula-mula
berkonsentrasi sangat kecil yang tidakmembahayakan lalu semakin banyak dan
menjadi fatal (dapat menyebabkankematian).
Pencegahan terjadinya polusi pestisida dapat dilakukan dengan
membatasipenggunaan pestisida yang banyak menimbulkan residu seperti DDT,
Aldrin,Dieldrin, dan sebagainya. Pencegahan yang paling baik sudah barang
tentumencegah terjadinya erosi dari sumbernya. Dengan cara ini, pestisida
danunsur hara yang terikat dalam butir-butir tanah (DDT, Aldrin, Dieldrin)
dapatdicegah untuk tidak menjadi sumber polusi. Unsur hara dan pestisida
yangmudah larut masih dapat mengalir ke tempat lain bersama air (run off
daninfiltrasi), tetapi sumber polusi jenis ini tidak terlalu begitu
membahayakan.
G. UPAYA MENCEGAH KERUSAKAN TANAH
Mengingat pentingnya tanah bagi kehidupan, diperlukan upaya-upayayang
menjadi metode dalam rangka pelestariannya. Metode pengawetan tanahpada umumnya
dilakukan untuk:
1) melindungi tanah dari curahan langsung air hujan;
2) meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
3) mengurangi run off (aliran air di permukaan tanah).
4) meningkatkan stabilitas agragat tanah.
Ada tiga metode
pengawetan tanah, yaitu metode vegetatif, metode mekanikatau teknik, dan metode
kimia.
a. Metode vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam
vegetasi
(tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektifdalam
pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melaluimetode vegetatif
antara lain sebagai berikut:
1) Penghijauan,
yaitu penanaman kembali hutan-hutan gundul dengan jenistanaman tahunan seperti
akasia, angsana, flamboyant. Fungsinya untukmencegah erosi, mempertahankan
kesuburan tanah, dan menyerap debuatau kotoran di udara lapisan bawah.
2) Reboisasi,
yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanamankeras seperti pinus,
jati, rasamala, cemara. Fungsinya untuk menahanerosi dan diambil kayunya.
3) Penanaman
secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanamilahan searah
dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatanaliran air dan
memperbesar resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangatcocok dilakukan pada
lahan dengan kemiringan 3 – 8%.
4) Penanaman
tumbuhan penutup tanah (buffering), yaitu menanam lahandengan
tumbuhan keras seperti pinus, jati, cemara. Fungsinya untukmenghambat
penghancuran tanah permukaan oleh air hujan, memperlambaterosi, dan memperkaya
bahan organik tanah.
5) Penanaman
tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukanpenanaman
berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanamanberbaris tegak lurus
terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerahyang hampir datar, jarak
tanaman diperbesar. Sedangkan pada daerahyang kemiringannya lebih dari 8% maka
jarak tanamannya dirapatkan.Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan
mempertahankankesuburan.
6) Pergiliran
tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secarabergantian
(bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan denganmusim.
Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah tetap terpelihara.
b. Metode mekanik atau teknik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik
pengolahan tanah
yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off),menampung dan menyalurkan
aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak.
Beberapa cara
yang umum dilakukan pada metode mekanik, antara lain sebagaiberikut:
1) Pengolahan
tanah menurut garis kontur (contour village), yaitupengolahan tanah
sejajar garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliranair dan memperbesar
resapan air.
2) Pembuatan tanggul/guludan/pematang
bersaluran, yaitu dalam pembuatantanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya
agar air hujan dapat tertampungdan meresap ke dalam tanah. Pada tanggul dapat
ditanami palawija.
3) Pembuatan
teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tanggatangga)pada
lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untukmemperpendek panjang
lereng, memperbesar resapan air dan mengurangierosi.
4) Pembuatan
saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuatuntuk
memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek, sehinggaaliran dapat
diperlambat dan mengatur aliran air sampai ke sungai.
Metode pengawetan tanah akan sangat efektif apabila metode
mekanikdikombinasikan dengan metode vegetatif, misalnya terrassering dan
buffering.
c. Metode kimia
Metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untukmemperbaiki
struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur
tanah). Tanah
dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan
air hujan,
sehingga air infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (runoff)
tetap kecil.
Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak
dilakukan,walaupun cukup efektif tetapi biayanya mahal. Sekarang ini umumnya
masihdalam tingkat percobaan. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakanuntuk
tujuan ini antara lain Bitumen dan Krilium. Emulsi dari bahan
kimiatersebut dicampur dengan air, misal dengan perbandingan 1:3, kemudian
dicampurdengan tanah.
Petunjuk kerja:
1.
Bacalah
pertanyaan TTS di bawah ini
2.
Diskusikan jawaban
yang tepat TTS tersebut dengan teman sebangku
3.
Kerjakan dalam lembar TTS selama 30 menit

A. Pilihlah salah
satu jawaban yang paling benar!
1.
Lapisan tanah atas merupakan bagian yang optimal bagi
kehidupan tumbuh-tumbuhan sering disebut .....
a.
Top soil d. Tekstur tanah
b.
Sub soil e. Drainase tanah
c.
Profil tanah
2.
Kesuburan tanah dapat dijaga dengan usaha .....
a. Pemupukan
anorganik d.
Perkebunan
b. Pembibitan e. Membuang sampah
c. Pemeliharaan
hutan
3.
Di antara golongan tanah, ada tanah muda, dewasa, tua
dan tanah sangat tua. Pembagian tanah ini didasarkan pada .....
a.
Tingkat kesuburan tanah d. Kesulitan mengelola tanah
b.
Unsur tanah e. Klasifikasi tanah
c.
Warna tanah
4.
Faktor-faktor pembentukan tanah seperti berikut:
1)
Topografi 4) Pupuk organik
2)
Humus 5) Waktu
3) Iklim
Dari faktor di atas manakah yang benar .....
a.
1), 2), dan 4) d. 2), 3), dan 4)
b.
1), 3), dan 4) e. 2), 3), dan 5)
c.
1), 3), dan 5)
5.
Sisa-sisa tanaman dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah akan membentuk tanah
pada horison .....
a. Horison
A d. Horison E
b. Horison
B e. Horison O
c. Horison
C
6.
Berikut ini merupakan dampak erosi di daerah terkena
erosi (daerah bawah) yaitu .....
a.
Penurunan produktifitas tanah d. Polusi sedimen
b.
Struktur
tanah menjadi rusak e. Kualitas tanaman menurun
c.
Kehilangan unsur hara
7.
Tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi
disebut .....
a.
Tanah kapur d. Tanah organosol
b.
Tanah vulkanik/andosol e. Tanah laterit
c.
Tanah pasir
8.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah
adalah melalui .…
a.
Penghijauan d. Rehabilitasi
b.
Pemupukan organik e. Pergiliran tanaman
c.
Reboisasi
9. Upaya
pemulihan lahan:
1) terasering 4) reboisasi
2) pemupukan 5) pembuatan cekdam
3) penghijauan 6) diversifikasi tanaman
Yang termasuk cara mekanik untuk mengurangi erosi adalah
.…
a. 1)
dan 2) d.
3) dan 6)
b. 1)
dan 5) e. 5) dan 6)
c. 3)
dan 4)
10. Ciri-ciri
tanah:
1) sebagian
besar tanah berada di hutan rawa
2) banyak
mengandung abu vulkanik
3) tanah
sangat subur
4) terjadi
akumulasi bahan organik
5) mineral
mudah lapuk karena kaya unsur hara
Ciri tanah andosol di pulau Jawa adalah ….
a.
1), 2), dan 3)
d. 2), 4), dan 5)
b.
1), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
c.
2), 3), dan 5)
11. Gumpalan-gumpalan
kecil dari butiran-butiran tanah terjadi karena butir- butir pasir, debu dan liat
terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik disebut .....
a.
Struktur tanah d. Solum tanah
b.
Tekstur tanah e. Tanah organik
c.
Permeabilitas
12. Tanah
hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah dan banyak terdapat di daerah Sumatra
bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta
Papua utara dan selatan disebut tanah .....
a. Tanah
kapur d. Tanah andosol
b. Tanah
aluvial e. Tanah gambut
c. Tanah
podzol
13. Suatu
tanah tersusun atas 50% lempung, 40%
pasir, dan 10% debu, maka tanah tersebut termasuk dalam tekstur (gambar pada
slide) .....
a.
Lempung berdebu d. Lempung bergeluh
b.
Lempung geluh berpasir e. Geluh
lempung berdebu
c.
Lempung
14. Berikut
ini yang merupakan struktur tanah yaitu.....
a.
Tinular d. Matic
b.
Platy e. Triangular
c.
Boky
15. Kemampuan
tanah untuk meloloskan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah disebut....
a.
Tekstur tanah d. Zona pencucian tanah
b.
Struktur tanah e.
Permeabilitas tanah
c.
Solum tanah
16. Penyebab
terjadinya erosi yaitu .....
a.
Hutan sangat lebat d.
Vegetasi penutup lahan rusak
b.
Penebangan pada hutan produksi e. Tersedia terasering
c.
Membuang sampah di gunung
17. Potensi
ekonomi sumber daya lahan tanah vulkanis yaitu .....
a.
Tanahnya kurang subur d. Kaya gamping
b.
Kaya bahan organik e.
Dapat ditanami pohon jati
c.
Kaya pasir besi
18. Proses terkelupasnya
partikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga air hujan, disebut .....
a.
Splash erosion d. Sheet erosion
b.
Riil erosion e. Erosi angin
c.
Gully erosion
19. Perkembangan
lanjut dari erosi alur dan penampang melintangnya berbentuk V atau U disebut
.....
a.
Splash erosion d. Sheet erosion
b.
Riil erosion e. Erosi angin
c.
Gully erosion
20. Langkah-langkah
yang tepat untuk menjaga kestabilan tanah di daerah miring dan mengurangi
tingkat erosi tanah yaitu .....
a.
Terasmiring d. Heavy rotation
b.
Harvest moon e.Countour
farming
c.
Crop circle
B.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas!
1. Apa yang
dimaksud dengan tanah?Jelaskan perbedaan tanah dengan lahan!
2. Sebut
dan jelaskan faktor-faktor pembentuk tanah?
3. Gambarlah
secara vertikal lapisan-lapisan tanah (horison)?Jelaskan masing-masing lapisan
tanah tersebut?
4. Sebut
dan jelaskan macam-macam erosi tanah?Bagaimana menurut Anda usaha untuk mengurangi
bahaya erosi!
1. LKPD TTS Pedosfer
2. Uji Kompetensi
1.
A
2.
C
3.
A
4.
C
5.
E
6.
D
7.
B
8.
B
9.
B
10.
C
11.
A
12.
B
13.
C
14.
B
15.
E
16.
D
17.
C
18.
A
19.
C
20.
E
DAFTAR PUSTAKA
Anjayani, Eni
dan Haryanto, Tri. 2009. Geografi untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Endarto, Danang,
dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hakim,
N.Dkk. 1986. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah.. Lampung: Universitas Lampung.
Juarti.
2011. Konservasi Lahan dan Air. Malang: Jurusan Geografi Universitas Negeri
Malang.
Suhendar, Soleh.
2008. Pedosfer. Jakarta: Bahan Modul.
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar